Senin, 09 Oktober 2017

ITTIHADUL MUBALLIGHIN adakan MUNAS ke-8 & MILAD ke-40 serta Peluncuran KOMITE UMROH HAJI INDONESIA

Jakarta, 09  Oktober  2017Share via Email
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ittihadul Muballighin (ITTIHAD) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-8 dan MILAD ke 40, dan sekaligus melaunching Komite Umroh Haji Indonesia dan Industri Halal (KUHI) di Hotel Kyriad Airport Jl. Marsekal Suryadarma No.1,  Tangerang, Banten. Acara tersebut berlangsung pada hari Jum’at dan Sabtu, tanggal  6 dan 7 Oktober 2017.





































Munas dan Milad kali ini mengambil tema  “Memantapkan Peran Serta Muballigh dalam mengawal Aqidah, Alhusunnah Waljamaah dan Akhlak serta Pengamalan Pancasila dan Demi Keutuhan NKRI”. 

Melalui penyelenggaraan Munas dan Milad kali ini diharapkan dapat membangkitkan semangat pengurus Ittihad, untuk melakukan konsolidasi di setiap tingkatan, agar dapat  kembali berkiprah melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi pembangunan agama, bangsa dan negara. 

Melalui Munas, Ittihad menetapkan Program Kerja Lima Tahun (2017 – 2022), dan Pengurus DPP. Ittihadul Muballihgin periode 2017 – 2022.

Munas ke-8 Ittihad menetapkan  Ketua Umum : KH. DR. Manarul Hidayat; Sekretaris Jenderal : KH. Muhammad Faiz, LC; dan Bendahara Umum : M. Yanvi Alex.

Dalam program Da’wahnya, Ittihadul Muballiqin tetap mengunakan format penempatan Muballigh ke desa-desa & daerah yang membutuhkan se Idonesia (dan juga di laur negeri), dan meningkatkan iman & takwa serta harkat martabat dalam kemandirian ekonomi. Ittihadul Muballighin akan terus menjadi organisasi yang diakui OKI (Organisasi Konferensi Islam) selamanya, di mana dari tahun 1978 Ittihadul Muballighin dan OKI  bekerjasama dalam  menyelenggarakan Penataran Imam, Khotib dan Muballigh untuk tingkat ASEAN di Jakarta, yang pesertanya berasal dari Indonesia, Malaysia dan Singapura dan Brunai Darussalam.

Dalam program Sosial Ekonomi, pada Munas ini Ittihad meresmikan berdirinya  LAZIM dan KUHI. LAZIM (Lembaga Amil Zakat Ittihadul Muballighin) adalah Lembaga Zakat Ittihadul Muballighin dengan skala nasional dan internasional. Sementara KUHI (Komite Umroh Haji Indonesia & Industri Halal). adalah salah satu Unit Bisnis dari LAZIM, sebagai salah satu Badan Otonom (BANOM) Ittihadul Muballighin.

Sehubungan dengan LAZIM dan KUHI M. YANVI ALEX (Public Relation Panitia Penyelenggara Munas ke-8 dan Milad ke-40 Ittihadul Muballihgin) menjelaskan bahwa : Tujuan, Visi dan Misi dalam membangun unit bisnis ini, adalah untuk memudahkan, menyederhanakan, dan mempercepat sebuah pelayanan yang selama ini dalam Umroh dan Haji masih banyak hal hal yang dirasakan masih kurang baik. KUHI akan membuat standarisasi pelayan haji/ umroh, dan memberikan pengawalan dan informasi tentang penyelenggaraan Umroh dan Haji.
“Secara konsep di LAZIM Sebagai Badan Otonom membuat sebuah perusahaan, nanti di dalam perusahaan akan bersama – sama berwakaf untuk melunasi pesawat. Untuk teknik yang lain  juga sudah disiap kan, pilot, kru dan sekolah beserta Office berada di Halim Perdana Kusuma,” jelasnya.

Sementara itu, KH. Sukron Makmun selaku Pendiri Ittihadul Muballiqin, mengatakan harapannya akan MUNAS 8 dan Milad 40 ini menjadi Konsolidasi Organisasi secara Nasional mau pun Internasional yang secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat muslim Indonesia utamanya tentang KUHI sebagai salah satu unit bisnis Ittihadul Muballiqin dan memberi andil pelayanan Umroh dan Haji Nasional, sehingga membawa perubahan serta memberi pencerahan menuju masyarakat yang adil, berkarakter dan sejahtera. (H. Misnan Siregar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar