Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ittihadul
Muballighin (ITTIHAD) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-8 dan
MILAD ke 40, dan sekaligus melaunching Komite Umroh Haji Indonesia dan Industri
Halal (KUHI) di Hotel Kyriad Airport Jl. Marsekal Suryadarma No.1, Tangerang, Banten. Acara tersebut berlangsung
pada hari Jum’at dan Sabtu, tanggal 6
dan 7 Oktober 2017.
Munas dan Milad kali ini mengambil tema “Memantapkan Peran Serta Muballigh dalam mengawal Aqidah, Alhusunnah Waljamaah dan Akhlak serta Pengamalan Pancasila dan Demi Keutuhan NKRI”.
Melalui penyelenggaraan
Munas dan Milad kali ini diharapkan dapat membangkitkan semangat pengurus
Ittihad, untuk melakukan konsolidasi di setiap tingkatan, agar dapat kembali berkiprah melalui kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat bagi pembangunan agama, bangsa dan negara.
Melalui Munas,
Ittihad menetapkan Program Kerja Lima Tahun (2017 – 2022), dan Pengurus DPP.
Ittihadul Muballihgin periode 2017 – 2022.
Munas ke-8 Ittihad menetapkan Ketua Umum : KH. DR. Manarul Hidayat; Sekretaris Jenderal : KH. Muhammad
Faiz, LC; dan Bendahara Umum : M. Yanvi Alex.
Dalam program Da’wahnya, Ittihadul
Muballiqin tetap mengunakan format penempatan Muballigh ke desa-desa &
daerah yang membutuhkan se Idonesia (dan juga di laur negeri), dan meningkatkan
iman & takwa serta harkat martabat dalam kemandirian ekonomi. Ittihadul
Muballighin akan terus menjadi organisasi yang diakui OKI (Organisasi
Konferensi Islam) selamanya, di mana dari tahun 1978 Ittihadul Muballighin dan
OKI bekerjasama dalam menyelenggarakan Penataran Imam, Khotib dan
Muballigh untuk tingkat ASEAN di Jakarta, yang pesertanya berasal dari Indonesia,
Malaysia dan Singapura dan Brunai Darussalam.
Dalam program Sosial Ekonomi, pada Munas
ini Ittihad meresmikan berdirinya LAZIM dan
KUHI. LAZIM (Lembaga Amil Zakat Ittihadul Muballighin) adalah Lembaga Zakat Ittihadul
Muballighin dengan skala nasional dan internasional. Sementara KUHI (Komite
Umroh Haji Indonesia & Industri Halal). adalah salah satu Unit Bisnis dari LAZIM,
sebagai salah satu Badan Otonom (BANOM) Ittihadul Muballighin.
Sehubungan dengan LAZIM dan KUHI M. YANVI ALEX (Public Relation Panitia
Penyelenggara Munas ke-8 dan Milad ke-40 Ittihadul Muballihgin) menjelaskan bahwa : Tujuan, Visi dan Misi
dalam membangun unit bisnis ini, adalah untuk memudahkan, menyederhanakan, dan
mempercepat sebuah pelayanan yang selama ini dalam Umroh dan Haji masih banyak
hal hal yang dirasakan masih kurang baik. KUHI akan membuat standarisasi
pelayan haji/ umroh, dan memberikan pengawalan dan informasi tentang
penyelenggaraan Umroh dan Haji.
“Secara konsep di LAZIM Sebagai Badan Otonom membuat
sebuah perusahaan, nanti di dalam perusahaan akan bersama – sama berwakaf untuk
melunasi pesawat. Untuk teknik yang lain juga sudah disiap kan, pilot, kru dan sekolah
beserta Office berada di Halim Perdana Kusuma,” jelasnya.
Sementara itu, KH. Sukron Makmun selaku Pendiri
Ittihadul Muballiqin, mengatakan harapannya akan MUNAS 8 dan Milad 40 ini
menjadi Konsolidasi Organisasi secara Nasional mau pun Internasional yang
secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat muslim Indonesia utamanya tentang
KUHI sebagai salah satu unit bisnis Ittihadul Muballiqin dan memberi andil pelayanan
Umroh dan Haji Nasional, sehingga membawa perubahan serta memberi pencerahan
menuju masyarakat yang adil, berkarakter dan sejahtera. (H. Misnan Siregar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar